Harga BBM Pertalite Hari Ini

BBM Pertalite merupakan salah satu jenis BBM (Bahan Bakar Minyak) yang pada saat ini telah cukup banyak diminati oleh para pemilik kendaraan bermotor. BBM Pertalite ini pertama kali telah diperkenalkan Pertamina di Indonesia pada tahun 2015 lalu. Bahan bakar tersebut sebenarnya telah diluncurkan sebagai alternatif dari peralihan ke Premium. Oleh sebab itu penggunaan dari Pertalite ini menjadi lebih disarankan jika dibandingkan dengan Premium.

Pertalite ini sendiri telah dinilai tepat digunakan oleh para kendaraan yang mempunyai kompresi 9:1 sampai dengan 10:1. Hal ini sangat cocok untuk kendaraan bermesin bensin di Indonesia. Selain itu, bahan bakar tersebut juga sangat cocok dipakai pada kendaraan yang telah diproduksi mulai tahun 2000 ke atas.

Kelebihan BBM Pertalite

BBM Pertalite ini mempunyai kadar RON (Research Oktan Number) yang lebih tinggi dengan angka 90 jika dibandingkan dengan Premium yang mempunyai RON 88. Pertalite ini telah dinilai sangat tepat digunakan oleh kendaraan yang mempunyai kompresi 9:1 sampai dengan 10:1. Hal ini sangat cocok untuk para kendaraan bermesin bensin di Indonesia.

Selain itu, bahan bakar tersebut juga sangat cocok jika dipakai pada kendaraan yang telah diproduksi mulai dari tahun 2000 ke atas. Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa Pertalite ini merupakan bahan bakar hasil impor. Bagi yang tertarik untuk menggunakan Pertalite untuk kendaraan motor atau mobilnya, alangkah baiknya jika diketahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari bahan bakar tersebut.

Pertalite mempunyai nilai RON (Research Oktan Number) 90 yang lebih unggul jika dibandingkan dengan bahan bakar Premium dengan nilai RON 88.
Pertalite memiliki angka RON 90, Pertalite jug telah diklaim mampu membuat knocking mesin kendaraan menjadi stabil. Sehingga dapat menghasilkan pembakaran mesin yang lebih optimal.
Apabila dibandingkan dengan BBM Pertamax, Pertalite ini telah menawarkan harga yang lebih murah sebagai BBM yang ramah lingkungan. Pertalite ini telah dibekali dengan adanya nilai oktan yang tinggi serta rendah emisi. Selain itu, hasil dari bahan bakar Pertalite juga telah diklaim lebih optimal.
Pertalite hanya mempunyai kandungan sulfur yang telah mencatat angka yang maksimal yaitu 0,05 m/m atau setara dengan 200 ppm. Serta tidak memiliki kandungan timbal.
BBM Pertalite mudah didapatkan karena Pertalite telah tersedia pada pom bensin di berbagai wilayah Indonesia. Dan bahkan juga telah tersedia di pertamini.
Pertalite juga mempunyai warna hijau yang terang dan jernih, sehingga visualnya terlihat sangat menawan.
BBM Pertalite ini telah diberikan tambahan bahan additive, sehingga kendaraan yang telah menggunakan Pertalite dapat menempuh jalan yang jaraknya jauh, namun kualitasnya juga tetap terjaga.

Kekurangan BBM Pertalite

Pertalite ini tidak baik digunakan pada semua jenis kendaraan bermotor atau mobil. Disarankan bahan bakar ini digunakan bagi kendaraan yang telah mempunyai mesin cc yang rendah atau di bawah 125 cc. Kendaraan bermesin cc tinggi sebaiknya tidak menggunakan Pertalite tapi dapat memakai Pertamax atau Pertamax Turbo. Hal ini agar performa mesinnya akan tetap bagus.
BBM Pertalite ini dapat mengakitbatkan ‘ngelitik’ atau knocking jika Pertalite digunakan pada kendaraan yang mempunyai mesin di atas 125 cc.
Apabila dibandingkan dengan bahan bakar lainnya yang mempunyai nilai oktan lebih tinggi, Pertalite ini telah dinilai cukup mahal karena jarak tempuh per liternya hanya berkisar 20 persen.
Apabila digunaan pada kendaraan bermotor ataupun mobil yang harus menggunakan bahan bakar yang beroktan tinggi. Penggunaan Pertalite dapat menjadikan usia komponen pada kendaraan tersebut seperti arm piston, piston, dan lainnya menjadi lebih pendek, bahkan akan cepat rusak.
Dalam jangka waktu yang lama, penggunaan Pertalite dapat merugikan karena biaya perawatan kendaraan yang menggunakan bahan bakar tersebut dapat dikatakan lebih mahal. Oleh karena itu, Pertamina telah menyediakan BBM yang lebih baik dari Pertalite, yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo.

Cara Menghemat BBM

Terdapat berbagai cara atau tips yang bisa dilakukan para pengguna kendaraan bermotor maupun mobil supaya konsumsi bahan bakarnya bisa irit.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk pengguna bahan bakar Pertalite, namun juga untuk Pertamax dan jenis bahan bakar lainnya. Berikut ini adalah beberapa cara agar dapat menghemat BBM.

1.Merencanakan Rute Terbaik

Sebelum Anda mulai berkendara, sebaiknya mencari tahu lebih dulu kondisi lalu lintas serta rute ke tempat lokasi yang akan dituju. Anda dapat memanfaatkan fitur GPS pada smartphone Anda untuk memberikan kemudahan dalam mencari rute alternatif jika sewaktu-waktu terjadi kemacetan di tengah jalan. Anda dapat mencoba melalui ‘jalan tikus’ sebagai salah satu rute alternatifnya. Hal ini merupakan cara terbaik dalam menghadapi jalanan yang macet dan menghambat perjalanan.

2.MenggunakanTrik Berkendara Ala Sopir

Jika sering membawa mobil dalam aktivitas sehari-hari, Anda dapat mencoba berkendara ala sopir mobil.

Biasanya, sopir mobil telah diharuskan untuk mengantar atau menjemput tuannya di suatu tempat dengan bahan bakar yang irit alias tidak boleh boros dalam konsumsi BBMnya. Pada khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta yang terkenal dengan macet.

Cara mengemudi seperti ini telah berpatok pada keselarasan antara penggunaan gigi dengan torsi puncak pada mesin mobil. Hal ini berarti untuk mobil manual, perpindahan gigi dilakukan pada saat torsi maksimal di putaran mesin mobil tersebut tercepat.

Sebagai informasi, biasanya para sopir mobil telah melakukan perpindahan gigi pada putaran mesin 2.000 sampai hingga 2.500 rpm untuk tipe manual. Sedangkan untuk mobil yang bertansmisi otomatis, sopir telah menginjak pedal gas dengan cara urut atau menghindari kickdown. Kecepatan mobil ini juga akan meningkat, serta giginya akan berpindah dengan halus.

3.Jangan Berkendara Dengan Pelan

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh para pengemudi kendaraan untuk menjaga konsumsi BBMnya tetap irit adalah dengan berkendara dengan pelan. Hal ini jelas salah karena dapat saja perpindahan gigi kendaraan tersebut dilakukan pada putaran mesin yang belum optimal. Sebagian besar para pengemudi yang sering dijumpai melaju dengan kecepatan di bawah 60 km per jam pada kondisi jalan bebas hambatan atau tol.

Perlu Anda ketahui, kecepatan yang ideal pada saat melalui jalan tol adalah 70 sampai dengan 90 km per jam untuk mendapatkan konsumsi BBM yang irit. Pada sisi lain, berkendara pada rpm yang terlalu rendah juga dapat mengakibatkan getaran pada mesin atau engine lugging yang akan mempengaruhi keawetan pada mesin.