Apa itu Bootstrapping Startup dan Plus Minusnya

Apa itu Bootstrapping Startup dan Plus Minusnya?

Pernahkah kamu mendengar istilah bootstrapping startup?

Belum pernah?

Pada dasarnya, bootstrapping dalam bisnis merupakan proses pendanaan usaha menggunakan dana dan sumber daya yang sudah ada. Artinya, dalam proses bootstrapping ini kamu hanya mengandalkan apa yang kamu punya. Jadi, kamu tidak mengandalkan investasi atau bantuan pihak lain. 

Masih bingung?

Kalau iya, coba kamu simak penjelasan berikut ini. 

Mengenal Bootstrapping Startup

Istilah bootstrapping sudah ada sejak abad ke 18 dan 19 dan mengacu pada tugas atau sesuatu yang mustahil. Sekarang, bootstraps lebih sering digunakan untuk merujuk pada tantangan membuat sesuatu dari nol atau membuat sesuatu dari hal mustahil.

“From nothing to something.”

Lalu, bagaimana dengan bootstrapping dalam startup?

Bootstrapping startup berarti metode pengembangan suatu startup menggunakan kekuatan atau sumber daya yang tersedia. 

Apa maksudnya? Maksudnya, pengembangan startup tersebut hanya menggunakan apa yang kamu punya saat ini. Mulai dari uang hingga pegawai untuk mengembangkan usaha yang kamu punya. 

Baca Juga :  Memahami Sustainable Business dan Mengapa Ini Penting

Kamu punya uang Rp200 juta untuk mengembangkan usaha kamu dan 2 orang sebagai pegawai kamu. Hal tersebut sudah termasuk bootstrapping example

Paham ya sampai sini?

Alasan Bootstrapping Harus Kamu Lakukan

Banyak yang masih bingung, kenapa perlu bootstrapping? Bukankah dengan mendapatkan investasi semuanya akan lebih mudah?

Memang. Namun, mendapatkan investasi dalam suatu bisnis tidaklah mudah. 

Ada beberapa alasan yang menyebabkan bootstrapping in business perlu kamu lakukan, yaitu:

  • Idealisme founder. 
  • Kondisi kamu atau usaha kamu. 

Memangnya, ada untungnya bootstrapping

Tetap ada untung dan ruginya ketika kamu bootstrapping in entrepreneurship. Keunggulan dan kekurangan tersebut, yaitu:

  • Keunggulan:
    • Memiliki usaha kamu untuk diri kamu sendiri. Kamu juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar, walaupun punya co-founder, jika kamu mengeluarkan modal yang lebih besar. 
    • Mengontrol arah atau tujuan usaha kamu sesuai dengan idealis atau vision kamu.
    • Menjaga bisnis kamu tidak diintervensi oleh pihak lain, misalnya dari investor. 
    • Mendapatkan kepuasan pribadi terutama ketika usaha yang kamu bangun mencapai suatu prestasi yang membanggakan. 
    • Memaksa kamu untuk membangun bisnis dan sistem yang benar-benar bisa bekerja. 
  • Kekurangan 
    • Susah untuk bertahan apalagi di tengah kondisi perekonomian yang kurang stabil. 
    • Sulit untuk berkembang dan stabil. 
    • Kamu perlu bekerja ekstra keras. 
    • Resiko kamu tanggung sendiri.
Baca Juga :  Jooble : Solusi Mencari Pekerjaan Mudah dari Internet

Dari alasan dan plus minus di atas, kamu bisa mulai memikirkan apakah akan melakukan bootstraps atau tidak. 

Contoh Perusahaan yang Sukses dalam Bootstrapping

Apa itu Bootstrapping Startup dan Plus Minusnya

Perlu kamu pahami juga, dalam membangun perusahaan kamu tidak harus bootstrapping dari awal membangun hingga nanti. Akan ada masanya, kamu membutuhkan investor agar perusahaan kamu stabil. 

Beberapa contoh successful bootstrapped startups yang bisa menjadi inspirasi atau motivasi kamu sebelum bootstrapping:

  • GitHub

GitHub merupakan perusahaan perangkat lunak yang yang mengembangkan layanan host web bersama untuk pengembangan software. Awalnya, GitHub mengandalkan project per minggu dengan menggunakan biaya dari 3 pendirinya.

Lama kelamaan, GitHub banyak digunakan oleh para programmer dandi tahun 2013, GitHub memiliki 3 juta pengguna. November 2021, GitHub bahkan memiliki lebih dari 73 juta developer. Banyaknya pengguna membuat platform ini kemudian diakuisisi oleh Microsoft tahun 2018 dengan nilai $7,5 miliar. 

  • GoPro

Seperti yang kamu tahu, GoPro merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi action camera. Awalnya, Nick Woodman membuat kamera untuk dirinya sendiri agar bisa merekam aksinya saat berselancar dengan temannya. 

Baca Juga :  Pentingnya Mendata Kehadiran Karyawan dengan Aplikasi Absensi

Setelah itu, banyak yang kemudian berminat dan kemudian GoPro berkembang dengan pesat terutama untuk berpetualang dan berolahraga. 

Di tahun 2014, GoPro ikut IPO dan bernilai lebih dari $427 miliar. Di tahun 2021, nilainya sudah mencapai $1.33 miliar. 

Tips Sukses Bootstrapping Startup

Ketika kamu memutuskan untuk bootstrapping, kamu tidak bisa sembarangan. Kenapa? Karena ketika kamu salah langkah, maka resikonya harus kamu tanggung sendiri. 

Ada beberapa tips bootstrapping strategies yang bisa membantu kamu, di antaranya:

  • Gunakan sistem otomatis sesegera mungkin, misalnya menggunakan tools. Tujuannya agar proses bisnis kamu lebih efisien.
  • Gigih dalam bekerja terutama ketika bisnis kamu dalam kondisi yang tidak stabil. Jika tidak, maka bisnis kamu bisa merugi dan bangkrut. 
  • Optimalkan marketing kamu. Dengan begitu, pemasukan pun akan semakin meningkat dan kamu bisa menggunakannya untuk mengembangkan bisnis. 
  • Lakukan analisis dan segera action. Alhasil, kamu tidak akan ketinggalan dengan pesaing kamu. 
  • Bedakan antara uang untuk bisnis dan kebutuhan pribadi. 
  • Prioritaskan efisiensi mengingat kamu memiliki modal yang terbatas. 
Baca Juga :  Pentingnya Mendata Kehadiran Karyawan dengan Aplikasi Absensi

Tips di atas perlu kamu lakukan dengan disiplin dan sesuaikan dengan kondisi perusahaan kamu. Jangan lupa jika kamu ingin memperluas pengetahuan kamu, simak juga cara bootstrapping startup untuk mengembangkan bisnismu.

Jadi bootstrapping startup adalah metode untuk menggunakan apa yang kamu punya dalam membangun startup. Pastikan kamu melakukan evaluasi dan menyesuaikan kondisi agar modal bisa lebih efisien ya. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *